PROPERTY SOLO

PROPERTY SOLO

Belajar dari Seorang anak [1]

Share:
Bismillahirrohmanirrohim

Kemarin kita belajar kepada seorang anak mengenai alur rezeki dan selalu bersyukur atas kondisi apapun (Read: Belajar mengenai alur rezeki dan syukur dari anak 8 tahun)

Kisah tidak lepas dari anak didik dari sahabat saya yang berada di pelosok lampung selatan mengenai sebuah rasa takut.

Dia selalu menyiapkan segelas air putih untuk saya setiap akan dimulai pelajaran. Saya tidak pernah menanyakan kenapa dia berbuat seperti itu karena berulang kali saya larang berulangkali pula dia melakukannya. Akhirnyapun saya membiarkan aktivitas tersebut sejak 1.5 tahun yang lalu sejak dia ikut dengan saya untuk belajar dan menimba ilmu. Sehingga suatu hari ada salah satu teman komunitas dari jakarta berkunjung ke panti untuk sekedar bersilahturahim. Sebut lah beliau bernama Mr. X, dan beliaupun langsung jatuh hati dengan dengan profil Ilham(Nama dari anak asuh) beliau menganggap Ilham merupakan sosok anak yang setia dalam mengemban amanah terutama dalam pekerjaan, sehingga di meminta ilham untuk di adopsi menjadi anak asuhnya dan berencana diajak ke jakarta.

Mendengar niatan Mr. X yang sangat mulia saya hanya diam dan meminta beliau langsung mengutarakan dan menyampaikan sendiri.

Pada akhirnya Mr.x menyampaikan kepada ilham bahkan menjanjikan akan diberikan kamar sendiri, disekolahkan ditempat yang bagus, dibelikan baju-baju yang indah, diberi uang jajan setiap hari dan sebagainya supaya Ilham tertarik.

Namun setiap ditanya jawaban Ilham hanya 1 "mohon maaf tidak pak" dan setiap ditambah dengan iming-iming yang lain dia tetap mengatakan "TIDAK".

Pada akhirnya lama kelamaan Mr.x egonya sebagai orang kaya mulai terusik dan meminta saya untuk membujuk ilham. Saya pun hanya bisa tersenyum sebagai bentuk menghormati.

Ketika saya tanya kenapa Le, tidak mau diajak Mr.x jawabannya membuat saya terdiam dan menghela napas yang dalam.

"Ilham takut sombong buk, nanti jika ilham sombong karena menjadi anak orang kaya pahala bapak ilham yang meninggal akan terhenti karena tidak memiliki anak sholeh, dan pahala yang ibuk lakukan selama ini juga berhenti. Saya tidak mau buk"

Loo kenapa le?

"Ilham hanya mampu membalas dan memberi pahala sama bapak ilham yang sudah dikubur sama ibuk yang selama ini sudah mau mengajar ilham, memberi uang jajan dan makan. Jika ilham ke jakarta, IYA kalo ilham tidak sombong? Kalo ilham sombong. Membalas kebaikan bapaku, balas kebaikan ibuk bagaimana?* 😭😭

Akhirnya tanpa disadari teman sayapun meneteskan air mata mendengar ucapan polos seorang anak yang bernama ilham yang masih berusia 8 tahun

Meluruskan niat karena Allah ta'alla itu sungguh sangat berat, terkadang apapun yang kita miliki "seraya milik sendiri" karena sesungguhnya semua pada hakikat nya hanya titipan dari Allah. (Read:Setiap makhluk sudah diatur mengenai rezekinya)
Istiqomah untuk memberi pada jiwa yang sudah mati itu sangat langka dan rasa takut akan berubah menjadi tidak baik dan dilaknat oleh Rabb mu itu sangat mengharu biru.

Belajar dari ilham ( 8 th )

Sumber: Dyta Dewisari[KMB]
Penggubah @secangkirTeh


No comments