Malam jumat merupakan agenda rutin ditempat saya untuk mengadakan pengajian. Seperti biasa ditengah-tengah kajian Ustadz selalu menyelingi pertanyaan kepada para jamaah. Hal ini dilakukan supaya para jamaah tetap fokua dan tidak bosan.
"Seandainya dalam kandang kuda terdapat 4 ekor, kemudian terjadi kebakaran pada kandang. Kemudian 3 ekor kuda berdiskusi dan merencanakan mendobrak pintu kandang, sedangkan 1 ekor kuda tetap berdiri dan tidak punya rencana apapun dan tetap diam ditempat."
Para jamaah menyimak dengan hati-hati jalan cerita Ustadz. Sebab para jamaah sudah sangat hapal Ustadz kerap sekali mengecoh dalam ceritanya.
"Pertanyaannya adalah, berapa ekor kuda yang masih tinggal di dalam kandang?"
"Satu Ustadz!" Teriakan mereka serentak.
"Hampir tepat! Ada yang punya jawaban lain?"
"Empat Ustadz!" Seorang jamaah yang dikenal cerdas dan bijak kini bersuara. Seluruh jamaah lainya menoleh padanya.
"Betul sekali! Bapak tahu apa sebabnya?"
"Sebab yang tiga ekor kuda itu hanya berdiskusi dan membuat rencana saja. Mereka sama sekali tidak mengerjakan rencana tersebut. Jadi tiga ekor kuda itu masih di dalam kandang bersama yang satu ekor temannya tadi."
"Tepat sekali jawaban bapak! Melalui cerita ini Ustadz ingin peringatkan kalian, janganlah menjadi seperti kuda-kuda itu. Meskipun pandai membuat rencana, tetapi tidak pernah dieksekusi. Apa gunanya jika demikian?"
Begitulah teka-teki tentang empat ekor kuda akhirnya terjawab sudah. Siapa sangka kuda-kuda itu mewakili tabiat kita masing-masing.
Ada saja sebagian kecil dari kita yang hidupnya tak memiliki rencana. Tidak heran kalau akhirnya kita diam di tempat.
Ada pula, sebagian besar dari kita yang sudah memiliki rencana dalam hidup ini. Tetapi ujung-ujungnya kita masih sama diam di tempat pula, sebab kita tetap tidak menempuh jalan yang sesuai dengan rencana yang kita buat sendiri.
فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا ، كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً ، وَإِنْ هَمَّ بِـهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهُ اللّـهُ عَزَّوَجَلَّ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيْرَةٍ
"Siapa yang berencana melakukan kebaikan namun dia tidak melakukannya, Allah tetap menuliskannya sebagai satu kebaikan sempurna di sisi-Nya. Jika ia berencana berbuat kebaikan kemudian mengerjakannya, maka Allah menulisnya di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat sampai kelipatan yang lebih banyak lagi."
(Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim)
Perhatikanlah pesan Rasulullah di atas. Memang baik membangun sebuah perencanaan. Tetapi jauh lebih baik lagi mengerjakannya.
No comments