PROPERTY SOLO

PROPERTY SOLO

Dirimu sesuai prasangka atas orang lain

Share:

Dikisahkan seorang saudagar kaya raya sedang berjalan menyusuri pasar bersama putra tunggalnya. Ia adalah orang yang sangat kaya di kampung itu, tatkala sang saudagar kaya lewat didepan toko parfum, ia diam sejenak.

"Putraku, entah mengapa setiap kali melihat toko parfum didepan sana hati ini serasa ingin marah. Padahal ayah sama sekali belum pernah masuk kedalam tokonya". Sudahlah barangkali itu merupakan perasaan ayah.

Saking penasaran dengan ucapan ayahnya tersebut. Maka keesokan hari anak tersebut menyambangi pemilik toko. Tidak ada pembeli satupun di toko tersebut.

"Mengapa toko bapak sepi sekali tanpa pengunjung seperti ini.?"

Pemilik toko menghela napas panjang sambil berkata "Entahlah, sudah satu bulan tidak ada satupun yang membeli parfum. Terkadang dalam lamunan saya terbesit seumpama saudagar kaya dikampung ini meninggal dunia, pasti parfum jualan ku akan diborong oleh keluarganya. Karena kebiasaan dikampung sini setiap ada orang kaya meninggal adalah memberi hadiah parfum saat belasungkawa.

Sehingga ucapan pemilik toko tersebut membuat terkejut sang anak saudagar. Namun anak saudagar kaya tersebut berusaha menyembunyikan perasaan tersebut. Kemudian iapun berpikir keras mendengar hal tersebut.

Dengan serta merta dalam pikiran sang anak terbesit untuk membeli sebotol parfum yang paling harum dan paling mahal. Saat tiba dirumah, parfum tersebut diberikanlah kepada ayahnya.

"Tadi selepas berkunjung dari rumah teman, saya lewat depan toko parfum yang ayah ceritakan kemarin, entah mengapa sang pemilik toko memanggilku kemudian menitipkan hadiah ini untuk ayah."

"Harum sekali parfum ini, pasti ia orang baik. Tapi mengapa selama ini ayah justru marah tanpa sebab. Tolong engkau sampaikan padanya salam dari ayah dan bawahlah uang ini sebagai hadiah untuknya."

Sehingga sang saudagar kaya merasa bersalah sehingga ia menitipkan sejumlah uang yang banyak sekali sebagai perasaan salahnya. Tentu saja anak lelakinya segera menuju pemilik toko untuk menyampaikan berita gembira tersebut.

Pemilik toko terkejut dan bahagia "uang yang diterima sebagai hadiah cukup untuk menutup kerugian selama satu bulan"

"Rupanya saudagar kaya itu seorang yang sangat dermawan. Saya menyesal mengapa justru mengharapkan ia meninggal demi keuntungan pribadiku. Saya doakan semoga ia panjang umur dan selalu bahagia."

* * *
Merupakan sebuah kisah lama yang saya adaptasi dari cerita rakyat di india. Melaluk kisah diatas menunjukkan bahwa satu sama lain sebenarnya terhubung dan bisa jadi cerminan apa yang kita rasakan kepada mereka.

Karena manusia itu sesuai apa yang ia prasangkakan, Tatkala kita mencoba untuk memperbaiki prasangka kepada sesama, maka sangka baik itu akan kembali pada diri kita sendiri dan begitu juga sebaliknya.

Hadits #1435
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat).” (Muttafaqun ‘alaih)

[HR. Bukhari, no. 6970 dan Muslim, no. 2675]


No comments