Pada persimpangan dago, sang suami melihat seorang pemuda dari arah yang berbeda mengendarai mobil sedan dengan merk yang sama. Namun hanya berbeda pada tahun produksi dimana Mobil pemuda tersebut masih sangat baru dan tentu saja masih sangat mulus.
Kemudian suami bergumam dalam hati, "Andaikan mobilku seperti empunya pemuda itu pasti terasa nyaman".
Setelah lampu hijau mobil suami istri pun berjalan, sekarang giliran sang istri melihat sedan hitam parkir ditepi jalan. Kemudian ia mengamati seorang kakek keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk sang istrinya yang berada disampingnya.
Sekarang giliran sang istri terbesit dalam hatinya," Seandainya saja suamiku seromantis kakek itu, walaupun telah berusia lanjut namun tetap mau untuk membukakan pintu mobil untuk istrinya.
Jika dua kisah ini diceritakan dalam sudut pandang berbeda akan ada sebuah pembelajaran berharga yang dapat kita petik. Rupanya pemuda yang mengendarai mobil mewah juga melinat kepada sosok suami istri ini.
Pada waktu itu ia pun bergumam dalam hati." Andai saja saya memiliki mobil lawas tapi empunya sendiri. Daripada mobil terbaru tapi hanya sebatas sopir"
Begitu pula dengan si kakek bersedan hitam, tanpa sengaja ia pun mencuri pandang kepada suami istri ini. Sang kakek pun dalam hati terbesit, " Seandainya saja pintu mobilku tidak rusak seperti mobil sedan nenek itu, pasti aku tidak perlu repot-repot untuk membukakan pintu dari luar".
Sesuai dengan cerita diatas kita dapat mengambil pembelajaran yang sangat berharga,. Bahwasanya rumput tetangga tidak selamanya selalu lebih hijau, karena tanpa mereka sadari tetangga nya mengharapkan rumput mereka
Sebagai hamba Allah kita diwajibkan untuk selalu menyakini dan mensyukuri apa yang telah Allah berikan karena bisa jadi ini yang terbaik. Sering kali kita kecewa barangkali itu datang bukan disebabkan kurang nikmat, tetapi rendahnya kita dalam mensyukuri nikmat Nya
Diriwayatkan ibunda Fatimah binti Rasulallah, suatu hari ia menghampiri Nabi dengan pakaian yang memiliki dua puluh tambalan!Bandingkan dengan diri ini yang memiliki pakain lebih dari dua puluh pakaian tanpa tambalan satupun.
Sahabat yang mengetahui keadaan keluarga Rasulullah seperti itu menangis melihatnya. Padahal di sisi lain Ibunda Fatimah merasa dialah orang paling beruntung di dunia karena nikmat Allah yang ia terima tersebut.
Maka dalam riwayat Bukhari, Rasulullah memberi gelar istimewa kepadanya sebagai,
سَيِّدَةَ نِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ
"Pemimpin perempuan-perempuan mukmin di dalam surga."
Semoga kita semua dimampukan untuk selalu bersyukur dan menjadi hamba yang selalu bersyukur.
No comments