Hari ini cerita kita tentang pohon. Awalnya saya kira tidak ada sesuatu yang menarik untuk diceritakan mengenai pohon ini. Saudara juga pasti berpikir begitu. Tetapi tidak ada salahnya kalau saudara tetap membaca tulisan ini sampai habis. Insya Allah nanti ada manfaatnya juga.
Pohon dijadikan sebagai analogi oleh Allah dalam Surat Ibrahim ayat 24,
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ
"Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon (kurma) yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit."
Kalimat yang baik, misalnya nasihat kepada sesama saudara muslim laksana pohon kurma. Pohonnya sendiri bermanfaat untuk bernaung, dan dari pohon itu muncul buah-buahan yang bermanfaat juga.
Pada ayat berikutnya juga digambarkan kalimat yang sia-sia bagaikan pohon yang akarnya rapuh dan berbuah pahit. Hanya menimbulkan kerugian diri sendiri dan orang lain.
Pohon juga digunakan dalam peribahasa orang-orang barat, misalnya yang sering kita dengar adalah:
If you don't like where you are, move! You are not tree.
(Jika engkau tidak menyukai tempatmu berada saat ini, jangan diam saja! Karena engkau bukan pohon)
Benar sekali. Hanya pohon yang tidak berdaya menerima segala ketidaknyamanan. Adapun manusia, pasti ia akan bergerak untuk mengatasinya. Karena manusia seharusnya tidak boleh banyak alasan. No excuse!
Tetapi jika kita mau membuka mata, bahkan beberapa pohon yang mengagumkan sanggup mengatasi segala keterbatasan yang menimpanya. Pohon-pohon ini sungguh tidak mau menyerah dengan alasan.
Pohon-pohon ini telah menjadi guru sejati bagi manusia seperti kita yang selalu mencari-cari alasan. Manusia seperti kita yang memilih untuk mengalah kepada keadaan. Mungkin peribahasa di atas perlu disempurnakan lagi.
Jika engkau tidak menyukai tempatmu berada saat ini, jangan diam saja! Bahkan pohon pun tidak pernah tinggal diam.
Narasumber @arafat
No comments