Hari ini seperti biasa saya berangkat kerja menggunakan Uber. Mulai dari memesan sampai driver ojek tidak ada yang istimewa.
Driver nya dengan sopan memberikan helm dan mempersilahkan saya untuk menaiki kendaraannya.
Disinilah saya sudah belajar bagaimana cara menghormati dan menghargai seaeorang tanpa melihat status, dan dalam perjalanan beliau menanyakan apakah sudah menunggu terlalu lama dan sekaligus meminta maaf.
Sunguh luar biasa, mulai dari hal yang menurut saya biasa tapi bagi beliau itu merupakan sebuah apresiasi untuk customer.
Mulai dari sana beliau pun menceritakan bahwa uber di akuisisi oleh grab. dan tentu saja akan ada management (habit) baru untuk mereka.
System dari uber menurut beliau banyak memberikan pengalaman dan ilmu,
dimana mereka dituntut untuk bekerja semaksimal mungkin tanpa melihat upah ataupun jarak yang akan mereka tempuh.
Karena pada system uber seorang driver tidak akan pernah tahu kemana tujuan dari customer dan juga berapa uang yang akan diperoleh.
Sehingga beliau akan selalu mengambil orderan dari customer, entah itu jarak yang ditempuh dekat atau pun sangat jauh. Karena apa yang diberikan / diperoleh merupakan rezeki yang diberikan tuhan.
Mereka berkeyakinan bahwa rezeki sudah ada yang mengatur kita hanya harus berusaha untuk menjemputnya semaksimal mungkin.
Dari obrolan tersebut rasanya saya masih jauh dari rasa syukur, ikhlas dan ridho.
#renunganku
No comments