Dimanapun kita berada pasti semua memiliki batasan atau aturan yang harus dipatuhi olehnya, sehingga kebebasan yang selalu disuarakan masih dibatasi oleh sebuah aturan.
Katakanlah " saya bebas untuk melakukan apapun dan tidak boleh ada aturan yang mampu melarang saya".
Sebenarnya secara tidak langsung kita melanggar kebebasan orang lain.
Misalkan ada seorang karyawan dia bebas melakukan apasaja 'Asalkan' dilakukan diluar jam kantor, begitupun selaku umat Nabi Muhammad terutama seorang muslimah, ia bebas membuka aurat nya "Asalkan didepan mahramnya" selain itu ada atauran yang harus ia patuhi.
Maka sebenarnya tidak ada kebebasan yang sebebas-bebasnya selama kita masih berada di bumi Allah dan sudah selayaknya kita mematuhi semua aturan dan larangan Nya.
Katakan lah " Terserah saya mau buka aurat, dosa-dosa saya, maka bebas saya umbar" tapi tatkala ada yang menggoda dia memaki-maki orang lain.
Sehingga menjadi aneh saya bilang, mengapa? Karena orang lain punya mata bebas dong mengarahkan pandangan, punya mulut bebas dong mau memberi masukan ataupun nasihat.
Kasarnya " ada penjual makanan yang tidak ditutup, bebas dong orang lihat, megang-megang, eh tahunya nggak jadi beli" :)
Tatkala semua orang memiliki aturan masing-masing untuk melindungi 'kebebasan' maka bisa dipastikan kehidupan menjadi kacau, dan ini akan menjadi masalah besar.
Pada sebuah perusahaan yang berhak membuat sebuah kebijakan dan aturan adalah seorang direksi dan semua karyawan harus mematuhinya jika tidak maka akan dikeluarkan.
Begitu pula manusia yang diciptakan oleh yang Maha Tahu, yakni Allah, sudah seharusnya mematuhi semua perintah dan larangnya.
Itu merupakan logika sederhana didalam Islam.
Didalam islam seorang wanita dosanya akan menyeret tiga pria yaitu
1. Ayah 2. Suami 3. Saudara lelaki
Maka tatkala ada seorang wanita yang berkata sangat menyayangi ketiga pria tersebut. Tatkala masih mengumbar Auratnya, sebenar nya ia menyeretnya kedalam Neraka.
Untuk saudara perempuan ku, jika kalian menyakini hidup selepas mati dan menyakini adanya Allah. Seaungguhnya kebebasan Hakiki yang sejati pada seorang muslimah terdapat pada HIJAB
Seumpama seorang wanita dikatakan berkelas dengan cara mengumbar Auratnya sebagai simbol, maka bisa dibilang di Taman safari kelasnya paling tinggi.
Jadi dalam Islam, auratmu dapat menjadi dosaku. Maka tugasku untuk memuliakan dirimu dengan memintamu menutup aurat. Ini merupakan kemulian tertinggi didalam Islam.
Sebenarnya islam memuliakan seorang bidadari yang bernama 'Wanita' sesuai dengan fitrahnya. Feminisme itu sebaliknya menjauhkan wanita dari kodratnya.
Q.S (An-Nūr):31
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
Q.S (Al-'Aĥzāb):59
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
No comments