"Sudah baik kah saya" walaupun selalu sholat 5 waktu serta berjamaah ke masjid?
"Sudah baik kah saya" walaupun selalu bersedekah setiap hari?
"Sudah baik kah saya" walaupun setiap hari memberikan nasihat dan teguran kepada orang lain yang berbuat salah?
"Sudah baik kah saya" walaupun sudah pakai jubah, berjenggot, celana jingkrang dan menutup aurat?
"Sudah baik kah saya" walaupun setiap hari ke masjid ataupun mushola untuk sholat dan berkumpul di majlis ilmu.
"Sudah baik kah saya" walaupun setiap hari selalu update status yang berunsur nasihat yang baik.
"Sudah baik kah saya" walaupun setiap saat kita selalu menolong orang lain
Read (Allah masih menutup semua aib diriku )
Al-Quran, surah an-Najm ayat 32:
فلا تُزٓكُّوْا آنْفُسٓكُمْ هُوٓ آعْلٓمُ بِمٓنْ اتّٓقٓى
"...........Janganlah kamu menganggap diri kamu suci (orang baik) karena Allah Subhanallahu Wata'la-lah yang lebih mengetahui siapa yang benar-benar bertaqwa.
Dulu ada seorang ahli hikmah yang ditanya orang "Siapakah orang yang buruk?" Beliau menjawab "yaitu orang yang merasa dirinya baik".
Kemudian ditanya lagi " Siapakah orang yang baik?" Beliau menjawab "yaitu orang yang merasa dirinya buruk"
Jangan pernah merasa diri kita lebih baik daripada orang lain, karena kita takkan pernah tahu dimanakah dan apakah kita melakukan semua "perbuatan yang baik" hati kita benar-benar ikhlas atau masih mengharapkan sesuatu dari manusia.
Kita tidak pernah mengetahui amalan baik yang mana yang diterima Allah Subhanallahu wata'ala. Maka sudah seyogyanya selalu letakan diri ini dalam keadaan:
"Aku banyak kekurangan dan kelemahan, semua orang lain lebih baik dari aku karena hati manusia masing-masing hanya diketahui Allah Subhanallahu Wata'la".
"Akulah yang paling buruk dikalangan manusia. Aku sedang perbaiki diri ku dan mencoba bantu orang lain untuk menjadi lebih baik".
Wujudkan keikhlasan, usahakan selalu untuk menjauhi rasa iri dan dengki dan berusahalah untuk selalu mengharapkan Ridho Allah Subhanallahu Wata'la.
Alangkah lebih jika kita terus berusaha untuk selalu melatih diri tawadhu dengan menjauhkan dari penyakit ujub dan takabur.
Selalu berusaha untuk memperbaiki diri dengan cara berlaku lemah lembut dan kasih sayang terhadap orang lain.
Tidak ada salahnya walaupun diri ini sudah berumur untuk selalu belajar, belajar dan belajar untuk menjadi dewasa. Karena kedewasaan bukan dilihat dari umur melainkan dari sikap, tindakan dan tingkah laku.
Ingatlah dengan sisa usia kita, jika kita tidak bisa membuat orang lain senang dan bahagia, Jangan membuat hati orang lain tersakiti karena ucapan maupun tulisan kita.
No comments