Jangan pernah bilang-bilang, sebenarnya saya adalah tipikal orang yang gampang terpengaruh secara emosional dengan apa yang sedang saya lihat.
Misalnya; kemarin hari minggu saya menghadiri acara pernikahan saudara saya, berhubung pernikahan menggunakan adat jawa, dalam prosesi adat jawa ada moment yang secara tidak langsung saya terpengaruh olehnya. Dimana saat keponakan melakukan prosesi sungkem pada kedua orang tua, saya perhatikan ayah dari mempelai perempuan tersedu-sedu mungkin karena bidadari kecilnya kini telah beranjak dewasa dan harus berpisah dengan nya.
Pada saat moment tersebut, air mata sayapun tanpa sengaja menetes. Seolah-olah saya merasa apa yang sedang dirasakan oleh Ayah pihak perempuan.
Begitu pula saat kemarin saya melihat pertandingan sepak bola antara Indonesia melawan Malaysia. Saya pun merasa sangat bahagia tatkala pemain kita dapat memasukan bola kedalam gawang pemain malaysia. Seolah perasaan para pemain menular kepada saya.
Dalam kitab Al-Hikam disebutkan bahwa, "al-mujanasah takunu bil mujalasah. Seseorang akan serupa dengan siapa yang sedang bersamanya."
Tatkala kita sedang bersama orang yang sedang bahagia, maka secara tidak langsung jiwa kita ikut bahagia. Begitupun sedang bersama dengan orang yang sedih, maka kesedihannya akan kita rasakan pula.
Jika kita berkumpul dengan orang-orang yang ramah, maka kita pun akan tertular menjadi pribadi yang ramah. Atau ketika berkumpul dengan orang yang gemar bergosip maka lambat laun akan ikut pula.
Inilah sebab mengapa Ibunda Maryam diperintahkan dalam Surat Ali Imran ayat 43,
وَارْكَعِي مَعَ الرَّاكِعِينَ
"Dan shalatlah engkau bersama dengan orang-orang yang shalat."
Sebagai panduan untuk kita saat ini, sudah selayaknya kita mencari. Jika sedang mencari semangat, seharusnya kita mencari teman atau sahabat yang optimis, berpikir positif dan cobalah seharian bersamanya InsyaAlloh semangat akan kembali lagi.
Tatkala dalam masa-masa berubah dan belajar menjadi orang baik, jangan sampai berkumpul dengan teman yang masih senang menyinggung orang lain, selalu menyesali keadaan, mengumpat takdir, dan menyalahkan orang lain.
"Dirimu sesuai dengan lingkunganmu, jika hendak mengetahui seperti apa dirimu, tengoklah lingkungan dan teman-teman berkumpul"
No comments