Terkadang foto ini yang mampu menggerakan kaki dan pikiran untuk pulang kampung, karena selama berjibaku dengan kehidupan kota banyak rasa yang hilang dalam jiwa. Pemadangan foto traditional seperti ini kadangkala mampu mengembalikan jiwa yang hilang.
Rasanya sangat alami tatkala melihat kehidupan di kampung yang jauh dari teknologi. Masih ada kayu bakar beserta tungku, tidak ada rice cooker melainkan dandang, pohon-pohon yang rindang bahkan tanah liat yang becek tatkala terkena air hujan.
Memang dengan adanya kemajuan teknologi hidup ini seperti dimanja dan sangat mudah. Tetapi untuk beberapa hal, teknologi membuat kita lupa kepada Allah. Sebenarnya bukan teknologi yang salah melainkan kita yang tidak mampu mengendalikan diri.
Tidak perlu melihat orang lain, introspeksi pada diri sendiri. Banyakan mana diri ini memegang HP atau Al-Quran ? Lebih banyakan membaca ayat-ayat Al-Quran atau membaca status-status teman FB atau instagram? Atau jangan-jangan sudah lupa bentuk dari huruf hijaiyah seperti apa!!!
Mungkin gambaran diri ini saking bersahabat dengan HP menjadi jawaban jika anak-anak bertanya.
"Bapak, bagaimana keadaan para ulama zaman dahulu dengan Al-Quran?"
"Seperti kedekatan diri ini sekarang ini dengan HP, Nak".
Sudah selayaknya sebagai orang tua memberikan tauladan untuk anak-anaknya, orang tua merupakan sosok figur nyata bagi anak-anak. Apa yang dilihat oleh anak itulah yang akan dilakukan. Semoga kita mampu mengendalikan diri terhadap HP.
No comments