Alkisah ada seorang lelaki yang berjalan ditengah malam bersama dengan sahabatnya. Terdengar sayup-sayup suara tangisan anak kecil dari dalam rumah , tatkala kedua orang lelaki tersebut mendekati itu rumah maka terdengar suara seorang ibu yang menenangkan anak-anak mereka yang sedang kelaparan.
Kedua lelaki itu heran bagaimana anak-anak itu tidak diberikan makanan? Rupanya setelah didekati sungguh menyedihkan karena ibu tersebut tidak memiliki apapun untuk dimasak.
Tahu tidak apa kemudian yang dilakukan lelaki tersebut? Seorang janda miskin dan memiliki anaka-anak yang kelaparan, bagaimana mungkin lelaki itu tidak mengetahuinya? Seketika itu pun lelaki itu mohon diri dan menuju Baitul Mall, kemudian ia mengambil dan memanggul sekarung gandum meskipun sahabat setia nya menawarkan bantuan.
Namun lelaki tersebut menolak dengan lembut bantuan dari sahabatnya, " Apakah engkau di hari pembalasan nanti juga sanggup untuk memanggul beban ku kelak?' sahut lelaki itu.
Akhirnya pada tengah malam itu sekarung gandum sampai pada rumah janda miskin, suara tangisan dan kelaparan berganti dengan kebahagiaan, senyuman dan canda tawa anak-anak didalam rumah kecil. Beban sang lelaki itupun kini terlepas.
Dari cerita diatas, saya yakin saudaraku semua pasti sudah mendengar dn menebak bahwa lelaki dalam cerita tersebut adalah khalifah Umar bin Khattab. Kita coba renungkan kembali filosofi "sekarung gandung" dihati khalifah merupakan kegundahan jiwa
Maka yang dilakukan beliau adalah memikul sendiri karung tersebut meskipun sahabatnya telah menawarkan bantuan, dan melepaskannya ke tempat yang dituju. Bagaimanapun jua beban harus dilepaskan , bukan untuk dipikul selamanya.
Dalam kehidupan kita sekarung gandum tersebut ibarat perasaan gundah, gelisah ataupun keluh kesah, misal rasa dendam, rasa iri, rasa dengki, rasa jengkel terhadap tetangga yang egois ataupun rasa sakit hati dimana teman, sahabat selalu mengelak untuk membayar hutangnya.
Apa yang perlu kita lakukan? Tidak ada jalan lain, beban tersebut harus dilepaskan! Lepaskan karung gandum itu! Sudah cukuplah kita memanggulnya sampai hari ini!
Bagaimanapun beban harus dilepaskan, bukan untuk dipikul selamanya. Sebagaimana khalifah Umar bin Khattab juga memikul dan melepaskannya.
"Lepaskan beban hidupmu dan percayakan, semua sudah tercatat dalam lauhul mahfudz, biarlah rencana-Nya yang jadi bukan rencanamu, karena Dia tau yang terbaik untuk setiap hamba-hamba Nya."
No comments