Setiap hari saya selalu berangkat kerja melewati pasar traditional dan sekaligus bekerja di sebuah gedung bertingkat yang dibawahnya terdapat banyak resto makanan.
Sesekali sempat membeli gorengan pisang untuk bekal kerja sebagai cemilan dan sesekali juga saya membeli lapis legit di outlet makanan yang terdapat di mall tempat saya bekerja. jika diperhatikan keduanya bisa dimakan dan dari bahan yang sama tetapi beda nasib karena pilihannya.
yang satu mudah dibuat, bahannya pun murah dan hampir disemua penjuru indonesia ada, dan tak sampai satu jam sudah bisa dimakan untuk dinikmati serta harganya terjangkau untuk semua kalangan. serta pembelinya pun bisa siapa saja, yang jelas pisang goreng terbaik, yang tidak terlalu panas, dan tidak terlalu keras, maka untuk memilih tersebut perlu disentuh, dan ditekan sebelum beli.
dan penjualnya tidak mempermasalahkannya, semisal yang disentuh dan ditekan 15 buah dan yang dibeli hanya 4, dan kadang kala kalo sudah kenal dapat dihutang. ya kira-kira besok bisa bayar tapi kenyataannya gagal bayar.
Namun beda nasib dengan Lapis legit, bahannya mahal, dan membuatnya perlu kesabaran tersendiri. Tak semua ibu-ibu / Teteh-Teteh di indonesia mampu membuatnya. selain itu alat-alatnya pun beraneka ragam.
Mixer digunakan untuk mengaduk adonan hingga mengembang, Oven dan loyang untuk memanggang. perlu kesabaran dan keuletan untuk menuang lapisan nya selapis demi lapis, perlu waktu lama, panas berkeringat dan usaha.
Tapi lihat hasilnya, harganya pun jauh berbeda dan cara mengemas untuk dijual sangat apik perlu dibungkus dan semuanya dalam kotak berlabel halal. Cara membeli Lapis legit tidak perlu melibatkan cara meraba, menekan dikarenakan sudah dalam KOTAK. Saat membelipun dapat mengambil mana saja karena sudah ada label halal, dan yang pasti profil pembelinya lebih berkelas.
pembayaran dilakukan melalui kasir, tunai tak pakai hutang, diberikan plastik cantik pembungkus. Sesampai di rumah, dibuka dipotong, disajikan lalu dimakan. Sempurna
Buat Muslimah sekarang pilihan ada pada Anda, mau jadi pisang goreng atau lapis legit? Asal tahu saja, mereka yang punya selera, seperti saya, memilih lapis legit
Note: hanya filosofi dan untuk nama makanan hanya contoh, tidak untuk mendiskredit makanan manapun.
No comments