Katak, ternyata banyak sekali film ataupun kisah-kisah yang diambil peran utama dari binatang pelompat ini. Sebut saja, legenda pangeran katak, dongeng katak bijakasana dari cina, kemudian eat that Frog, terakhir katak sang pelompat.
Cerita nya kurang lebih seperti berikut.
* * * *
Sebuah perkampungan yang dikelilingi tembok pembatas tinggi, terdapat kelompok katak yang tinggal disana. Musim panas yang mulai datang mengakibatkan perkampungan tersebut mengalami kesusahan makanan dan air.
kebanyakan dari mereka percaya dibalik tembok pembatas itu, terdapat harapan untuk kehidupan yang lebih baik. Maka satu persatu dari katak tersebut mulai berusaha untuk melompati tembok tersebut.
Banyak sekali katak-katak pelompat yang gagal, sehingga menjadikan mereka pesimis untuk keluar dari tembok pembatas tersebut.
Karena dari sekian puluhan katak tidak satupun yang berhasil melompati tembok pembatas tersebut.
Pada akhir nya tinggal tersisa satu ekor katak yang tetap berusaha untuk melompati tembok tersebut meskipun banyak katak-katak yang berkata
"Sudahlah tak perlu terus mencoba! Dinding ini terlalu tinggi!"
Apa gunanya kau habiskan tenaga? Nanti juga gagal seperti kita!"
"Usahamu ini sia-sia saja! Katak seperti kita memang tidak mungkin jangkauannya setinggi itu!"
Begitulah teriakan dan cemoohan dari katak-katak lain. Dengan bukti dari puluhan katak yang sudah mencoba dan tidak satupun yang berhasil melewatinya.
Meskipun di iringi sahut-menyahut ungkapan pesimis dari katak-katak lain, katak pelompat tersebut tetap mencoba. Hingga akhirnya pada lompatan ke sembilan ia berhasil mencapai puncak dinding!
Sehingga atas kesuksesan dari katak pelompat, katak-katak yang lain sangat takjub. dan berusaha memanggil katak tersebut.
"Hai sobat! Hebat juga kau!"
"Kau memang luar biasa! Hai kawan! Kenapa kau diam saja!"
Tapi katak pelompat tidaklah merespn teriakan rekan-rekan yang masih berada dibawah dinding. Padahal suara mereka sangat keras. Rupanya si pelompat adalah seekor katak tuli.
* * *
Dari cerita diatas mungkin saya akan mengambil hikmahnya, jika hendak mencapai suatu titik tertinggi dalam hidup kita harus menjadi 'TULI' terlebih dahulu.
Kita harus menjadi tuli terhadap ungkapan , ucapan, nynyiran dan cemoohan yang negatif dari orang-orang disekitar kita.
Kita juga harus tuli dari ujaran-ujaran kejahatan yang mengajak kepada perbuatan kemaksiatan.Intinya tuli dari bisikan yang melemahkan, baik dari golongan jin maupun manusia.
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ. الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسَ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
"Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia."
(Surat An-Naas: 4-6)
Karena sebenarnya semua manusia memiliki kemampuan dan bakat yang sangat luar biasa, meskipun secara nalar terkadang itu diluar logika.
Tapi tatkala sementara 'tuli' maka apapun yang di impikan pasti terwujud, tapi terkadang ia terpengaruh oleh pihak luar, akhirnya ia menyerah.
Percayalah di balik dinding (ujian, cobaan, masalah) itu ada harapan baru untuk kehidupan yang lebih baik.
No comments