Hari ini saya ada meeting dengan client, itu merupakan hal biasa yang saya lakukan karena pekerjaan saya selalu berkaitan dengan client.
Tapi hari ini spesial, bersama Account Manager(AM) sehingga saya tidak perlu naik kendaraan umum disebabkan dia membawa mobil.
Tapi saya belajar sesuatu hari ini yang mungkin belum terpikir sebelumnya, karena walaupun hanya sebentar kita mengadakan meeting tapi tatkala di pintu keluar kita ditanya oleh petugas mengenai tiket parkir.
Kemudian rekan saya pucat mukanya karena mencari struk tiket parkir dimana karena dia lupa menyimpannya, setelah sekian lama mencari-cari struk akhirnya ketemu juga ia taruh di dalam kunci mobil.
Dari cerita ini saya pun mulai berpikir, padahal kita hanya sebentar melakukan meeting dan mobil sudah ada yang menjaga dan mengawasi. Tatkala hendak keluar pun harus membayar biaya parkir dan denda jika struk parkir hilang.
Saya pun mendadak teringat akan dosa-dosa saya sendiri. Bukankah saya didunia ini juga hanya singgah? Padahal saya sudah lama singgah di dunia ini, Allah masih menjaga dan mengawasi. Dan sampai hari ini saya masih sehat tidak kurang apapun.
Lalu kenapa selama ini saya tidak pernah membayar kepada Maha melihat dan Maha mengawasi?
Sering lupa atau bahkan malah sering melanggar apa yang menjadi larangan dan meninggalkan apa yang menjadi kewajiban sebagai seorang muslim (sholat, puasa, zakat ,infak dll).
Saya tidak mampu membayangkan denda (hukuman) tatkala nanti kita sudah berada dialam akhirat.
Semoga ini menjadi pembelajaran dan ke istiqomahan kita untuk berbuat amal kebaikan.
Karena pada dasarnya kita di dunia hanya sementara.
إِنَّمَا مَثَلِيْ وَمَثَلُ الدُّنْيَا كَمَثَلِ رَاكِبٍ ظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا
"Sesungguhnya perumpamaanku dan perumpamaan dunia ini ialah seperti pengendara yang berteduh di bawah pohon, ia singgah (sesaat) kemudian meninggalkannya."
(Hadist Riwayat Ahmad, Tirmidzi)
No comments