Pada bulan ramadhan kemarin saya bersama rombongan main ke perkebunan teman yang berada di cianjur tempatnya kurang lebih di sekitar kampung langkob.
Selama perjalanan melihat kanan kiri pepohonan yang rindang membuat saya terpesona akan keindahan alam. Tanpa memperhatikan jalan dengan seksama ternyata didepan terdapat sebuah batu, maka dengan cepat saya menghindari batu yang berada di tengah jalan yang berukuran kepalan tangan orang dewasa.
Saya pun bersyukur motor yang saya kendaraai, mampu saya kemudikan dan menghindar dari batu tersebut. Alhamdulillah, saya selamat. Seumpama batu tersebut terlindas barangkali saya dapat tergelincir ke jalan ataupun ke jurang.
Cukup jauh saya mengendarai kendaraan dan baru tersadar" Ya Allah, kenapa batu tadi tidak saya singkirkan dahulu dari tengah jalan? Benar kali ini saya selamat namun bagaimana dengan orang lain yang melintas jalan itu?"
Dengan penyesalan yang sangat, sayapun berkhuznudzon dan berdoa, semoga orang berikutnya memiliki akhlak lebih baik dari saya, dan menyingkirkan batu tersebut sehingga orang-orang yang melintas dapat selamat.
الْإِيْـمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُوْنَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّوْنَ شُعْبَةً، فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنْ الْإِيْـمَانِ
“Iman itu ada tujuh puluh atau enam puluh sekian cabang. Cabang yang paling utama adalah ucapan Laa ilaaha illaAllah, sedangkan cabang yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan rasa malu merupakan salah satu cabang keimanan.”
(Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim)
Sampai detik ini kadang rasa penyesalan itu menghampiri karena membiarkan batu tersebut. Mungkin hal ini suatu saat akan menjadi salah satu penyesalan saya di akhirat.
Dalam ajaran agama apapun terutama saya sebagai muslim kebaikan sekecil apapun yang kita lakukan akan memberikan peluang amal kebaikan. Yaa, meskipun hanya menyingkirkan batu ditengah jalan.
Bisa jadi kebaikan yang kita anggap kecil ini merupakan amal kebaikan yang nanti menolong kita di yaumil akhir. Dan bisa jadi kebaikan kecil ini mampu menyelamatkan bukan hanya satu atau dua orang yang melintas dijalanan, tapi jadi ribuan orang yang bermukim.
Kita tinggalkan cerita diatas..
Besok merupakan salah satu peluang yang Allah berikan untuk kita, memberikan pilihan terhadap para pemimpin. Sebab para pemimpin nanti akan memberikan kontribusi kepada masing-masing partai untuk memilih kepala negara berikutnya.
Oleh sebab itu, sebelum melihat orangnya, kali pertama yang harus dilihat siapa-siapa partai pendukungnya, kemudian lihat profile para calonnya. Kemudian pilihlah mereka yang memberikan kebaikan untuk bangsa, bukan hanya terhadap partainya (golongan).
Sudah saatnya kita memilih yang menghormati setiap warga negara, yang memperjuang rakyat kecil, dan memberikan lapangan kerja untuk rakyatnya sendiri. bukan malahan menambah beban terhadap rakyat kecil.
Jika perkara kecil seperti menyingkirkan batu ditengah jalan saja akan menjadi penyesalan, Apalagi perkara besar seperti pilkada.
Untuk saudara-saudaraku didaerah selamat memilih. Dalam sujud dan doaku dari lubuk hati yang paling dalam, semoga kepala daerah pilihan saudara semua adalah yang terbaik disisi Allah.
Jangan jadi pilkada ini akan menjadi penyesalan kita baik didunia maupun diakhirat. Pergunakan hak pilih yang diamanahkan kepada kita dengan sebaik-baiknya.
@secangkirTeh
No comments