Hadiah

Teringat waktu kecil setiap akan menjalani ujian, kedua orang tua selalu memberikan tantangan sekaligus hadiah  dengan tingkatan yang berbeda, semakin bagus hasilnyaa maka hadiahnya pun semakin bagus pula.

Maka disana saya dituntut untuk benar-benar mempersiapkan diri baik secara mental dan ataupun materi. Sehingga puncak adalah Lulus dengan nilai yang sangat memuaskan. Ujian merupakan bagian yang tidak bisa terpisah dari pelajaran.

Setiap ujian akan ada tingkatannya, semisal anak SD tidak akan pernah mendapatkan ujian SLTP, anak SLTP pun tidak akan pernah mendapat kan ujian SMA dan seterusnya.

Karena pemberi ujian sudah mengetahui kapasitas yang akan menjalani ujian tersebut. Semakin tinggi pendidikan yang dijalani, ujiannya pun akan disesuaikan dengan kemampuannya, terkadang perlu waktu yang lama untuk mempersiapkannya.

 Tatkala gelar S1 perlu waktu 4-5 tahun, gelar MA perlu tambahan 2-3 tahun, gelar doktor tambah 2-3 tahun, sedangkan gelar untuk "penghuni surga" sudah pasti perlu waktu dan pengorbanan.

Tatkala kita sedang membahas mengenai ukhuwah, habluminnanas biasanya Allah akan memberikan ujian, disini kita bisa langsung mengimplementasikan mulai belajar ikhlas, sabar dan istiqomah.

Tatkala engkau mendapatkan ujian dari Allah, boleh jadi itulah yang kita minta kepada Allah.  Kita ingin ilmu, Allah uji dengan istiqamah, kita ingin jodoh, Allah uji dengan bersabar, kita ingin harta Allah uji dengan bersyukur.

Begitupun dengan perjalanan hidup, akan selalu mendapati ujian, bisa kita anggap ujian itu adalah hadiah. Jadi bila kita sedang punya ujian besar, bayangkan hadiahnya.

Allah mengetahui kapasitas dan kemampuan hambanya, kecuali kita mampu untuk mengemban nya, kuncinya adalah yakin pada Allah dan selalu dalam keadaan TAAT.

firman Allah لا يكلف الله نفساً إلا وسعها ,
bahwa Allah tidak membebani seseorang diluar kemampuannya (Al-Baqarah: 286)

Tatkala kita mendapatkan ujian yang tidak sama dengan semua orang, bisa jadi Allah memandang kita mampu untuk melaluinya, dan hadiahnya pun tentu berbeda dan unik.


Ujian itu ibarat akar pohon kurma, sebagaimana video diatas. Supaya mampu menopang cabang-cabang dan dedaunan yang mengarah ke langit maka diperlukan akar yang kokoh dan kuat.