Tatkala hidup bukan tuk dakwah, lalu mau ngapain?
Kamu pergi pagi membawa semangat mencari duniawi | bila angkot macet, langsung berganti sewa taksi | agar harta buruan tak berpaling dari sisi
Kamu pulang malam dengan badan yang kelelahan | sampai di rumah mendekam sampai pagi menjelang
Ternyata kamu lupa, Rasulullah bagaikan rahib di malam hari | menjadi 'singa' di siang hari
Sementara kamu? tak peduli siang tak peduli malam | yang terpenting dunia dalam genggaman
Sahabat, coba renungkan, apa yang mau digapai sampai harus membanting tulang | apa sih yang ingin dibangun hingga pagi menjelang, tak sedikitpun pikiran kau infakkan untuk-Nya
Jujur, pasti untuk urusan perutmu bukan? | untuk beli sebungkus martabak atau nasi?; masuk perut, lalu raib jadi kotoran
Jujur, pasti untuk urusan rumah tempat tinggal bukan? | untuk beli keramik, AC ataupun busa; dinikmati, rusak, ganti lagi tak berkesudahan.
Jika engkau hidup hanya untuk itu semua | maka nilai harga dirimu sama dengan apa yang kamu makan
Sepekan, setahun, sewindu kau bangun sejuta pundi uang | kau pun lupa bahwa kelak yang kau bangun itu pasti tertinggalkan
Tapi sahabat, jika hidupmu untuk dakwah, takada setitik harapan pun yang kelak dirugikan | tiada seberkas amal pun yang tiada mendapat balasan
Sahabat, jangan sia-siakan hidup di dunia | bangun rumah dakwah
Jika kau diluaskan harta, kembalikan di jalan dakwah | jika kau diluaskan waktu, hibahkan di jalan dakwah
Jika kau diluaskan tenaga, berikan untuk lapangnya jalan dakwah | jika kau diluaskan pikiran, gunakan untuk merenungi ayat-ayat-Nya
Jika kau diluaskan usia, maksimalkan, berikan yang terbaik untuk-Nya
Sumber @rikinasrullah
No comments