Beberapa tahun terakhir ini perusahaan konsultan tempat bekerja mengalami penurunan pendapatan yang begitu signifikan. Pada akhirnya para pejabat tinggi mencoba mencari solusi untuk mendongkrak kembali pendapatan.
Akhirnya mereka memdatangi konsultan ahli yang terpercaya dalam mengelola perusahaan yang sedang mengalami masalah.
Namun begitu terkejutnya para pejabat tinggi tatkala sampai petugas receptionist konsultan bersikap acuh tak acuh. Selanjutnya para petinggi perusahaan diarahkan ke ruang tamu yang begitu luas, tapi tak habis pikir sudah 2 jam mereka menunggu namun tidak ada yang mendatangi mereka walaupun banyak orang yang berlalu lalang didepan ruang tamu.
Para petinggi perusahaan pun menganggap bahwa kantor konsultan tersebut sangat buruk dimana banyak orang ( client) yang mengatakan sangat professional.
Setelah tiga jam mereka menunggu dan seperti diabaikan serta tampak seperti tidak ada orang yang menyapa dengan raut wajah marah, kesal, gondok para petinggi itu pun hendak meninggalkan ruang tamu.
Namun sebelum mereka beranjak dari tempat duduk nya, suara pintu ruang tamu pun terbuka dimana beliau merupakan kepala konsultan.
"Bapak-bapak, mohon maaf sebenarnya semua perlakuan ini saya yang rencanakan setelah tahu Bapak-bapak akan datang ke sini!"
Alangkah terkejutnya para petinggi tersebut karena ini semua telah direncanakan, belum sempat mereka membalas sambutan kepala konsultan pun melanjutkan ujarannya.
"Bapak-bapak, mohon maaf sebenarnya saya hanya ingin agar Bapak-bapak merasakan sendiri bagaimana rasanya diremehkan orang lain seperti ini. Tentu marah dan kesal,"
Sambil menarik napas dalam-dalam kepala konsultan pun melanjutkan ujarannya..
"Nah sekarang bayangkan bahwa selama ini Bapak-bapak dan seluruh bawahan sering mengabaikan panggilan shalat, sehingga shalatnya tidak pernah di awal waktu. Wajar saja jika Allah memberi teguran kepada perusahaan Bapak-bapak sekalian!"
Sebenarnya selama ini kepala konsultan secara diam-diam mempelajari aktivitas dari para karyawan maupun petingginya dan tentu saja dibalik semua ujaran yang ia sampaikan hendak menunjukan solusi yang dapat menyelamatkan perusahaan mereka.
No comments