FISIKA YANG TIDAK DIAJARKAN SEKOLAH
Para siswa serius memperhatikan guru fisika mereka menggambar sebuah grafik di papan tulis. Mereka kenal sekali dengan grafik itu, karena seminggu ini pelajaran di kelas memang sedang membahas bab getaran dan gelombang.
"Anak-anak hari ini Bapak punya pelajaran khusus untuk kalian, mari kita tutup sementara rumus yang kemarin. Bapak yakin pembahasan ini penting bagi kehidupan kalian."
Sang guru memberi isyarat agar menyimak gambar yang baru saja ia buat, "Tahukah kalian bahwa kehidupan manusia itu seperti grafik ini. Ada fase naik, ada pula fase turun. Kadang di atas, kadang di bawah. Begitulah keadaan kita, senang-susah, untung-rugi, semua saling melengkapi."
Seisi kelas masih berusaha mencerna penjelasan lanjutan guru mereka. Tentu sambil menanti-nanti filosofi apa yang ingin diterangkan.
"Sekarang jika Bapak bertanya, seandainya hari ini kalian diminta untuk memilih sedang berada di posisi puncak atau lembah, manakah posisi yang kalian inginkan?"
"Puncaak Pak!" Jawaban kompak para murid. Siapa pula yang mau berada di posisi lembah?
"Memang manusiawi jawaban kalian! Lanjut pertanyaan kedua Bapak, apabila kalian sekarang sedang berada di posisi lembah apakah kalian tetap bersyukur?"
Tiba-tiba suasana kelas membisu tanpa kata. Bukankah posisi lembah itu artinya rugi, utang, sakit, bangkrut dan lain sebagainya. Apa yang mau disyukuri?
"Nah inilah yang perlu diluruskan. Ketika sedang tersungkur ke bawah, kita mendadak lupa bahwa Allah sudah mengatur desain kehidupan ini bagaikan sebuah grafik gelombang. Jika hari ini sedang turun, bukankah itu tandanya besok kita akan naik?"
Benar sekali. Sungguh mereka tidak memikirkan apa yang esok akan terjadi! Pandangan mereka seolah terkunci pada posisi terendah tersebut.
"Bahkan kalian menyaksikan sendiri pada grafik ini, semakin curam lembah yang terbentuk akan semakin tinggi puncak yang dihasilkan! Sama seperti kehidupan, semakin besar kegagalan yang dialami maka percayalah akan semakin besar pula kemenangan yang sudah Allah siapkan!"
Tidak salah lagi, pelajaran fisika hari ini sungguh istimewa. Cukup menjadi bekal mereka kelak, bahwa hidup bagaikan bola tenis yang ditumbukkan ke lantai. Semakin kuat tumbukan yang didapat, akan semakin tinggi pula pantulan yang dihasilkan.
Salam Hijrah.
No comments