Apakah mati atau rezeki dulu?
Setiap makhluk yang diciptakan Allah pasti sudah dijamin akan rezeki nya, islam memiliki konsep sederhana, bila masih hidup pasti masih memiliki rezeki, selesai rezeki kemudian mati.
Dua hal yang tidak akan pernah lepas dari manusia adalah rezeki dan kematian. Tapi rezeki harus dijemput sedangkan kematian menjemput.
Manusia tidak akan mati sebelum tunai semua rezeki yang Allah kadarkan baginya, tapi manusia tidak akan mampu menunda kematian yang sudah Allah tentukan. Tinggal kita memilih dan seperti apa kita akan memantaskan diri untuk rezeki kita jemput.
Contoh, cicak memantaskan diri dengan merayap diam-diam. Ayam dengan menggunakan "ceker"nya untuk mencari makanan. Burung dengan terbang untuk mencari biji-bijian. Maka manusia memantaskan diri dengan usaha serius, sungguh-sungguh dan penuh keyakinan.
Rezeki dapat dijemput dengan cara yang halal atau haram itu yang membedakan. Rezeki yang halal akan membawa kebahagian dan keberkahan sedangkan rezeki yang haram pada akhirnya akan menyesengsarakan
Maka kita sebagai manusia yang memiliki kesempurnaan dibandingkan dengan makhluk yang lain seharusnya tidak pantas untuk kwatir mengenai rezeki.
Entah rezeki untuk diri kita, istri, anak-anak kita dan atau keluarga besar. Tapi yang perlu kita kwatirkan adalah bagaimana kita memperolehnya dengan cara HALAL atau HARAM.
Jika sekedar kenyang kerbau juga bisa, jika sekedar makan dan berpakaian maka orang muslim juga bisa. Tapi beda muslim yang lain adalah mereka berusaha dengan sungguh-sungguh menjemput rezeki yang Allah ridhai
Seharusnya kita harus memiliki keyakinan dalam hati, bahwasanya Allah ciptakan perut, Allah akan ciptakan pula isinya. Allah menciptakan manusia pasti Allah akan memberikan dan mencukupi semua kebutuhannya.
QS 26: 78-82
Nabi Ibrahim berkata, "(yaitu Tuhan) Yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku, dan Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku, dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku, dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali), dan Yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat".
No comments