Terkadang kita harus diam dan lebih banyak mendengar daripada berbicara, disebabkan Allah menciptakan dua telinga dan satu mulut. Ini bertanda bahwa kita harus banyak mendengar.
Jika banyak mendengar kita akan mudah memahami, karena terkadang dengan banyak bicara akan mudah salah paham atau mungkin membuat orang lain salah paham terhadap kita.
Jangan sampai kita menghakimi seseorang sebelum mendengarkan ataupun menilai seseorang sebelum benar-benar mengerti dan memahami maksudnya dan bahkan sampai berprasangka buruk terhadap nya.
Banyak diantara kita yang sering menutup kedua telinga supaya tidak mendengar kemudian berusaha sekuat tenaga berteriak agar didengar oleh orang lain namun tidak mau mendengarkan apa yang diutarakan oleh orang lain.
Sebenarnya kita itu tidak mampu berkata dan mendengarkan secara bersamaan, sejatinya untuk memahami tidak bisa dengan lisan tapi menggunakan alat pendengaran (telinga).
Pada zaman medsos sekarang ini banyak di antara kita ingin didengarkan dan semua nya hendak berbicara untuk didengar namun tidak mau mendengar, apalagi memahaminya. Sehingga munculah kata-kata " hanya aku yang benar dan kalian semua salah"
Kalau sudah seseorang berpedoman bahwa "hanya aku yang benar " maka yang lainnya adalah "kalian pasti salah". Maka sudah bisa dipastikan pintu diskusi tertutup, apalagi perbedaan pendapat sudah pasti tidak mau didengar.
Tuhan menciptakan dua telinga agar kita banyak mendengarkan, mengerti dan memahami agar kita mampu peduli terhadap sesama dan menciptakan dua mata supaya mampu melihat tentang kebaikan dan berbagai hal lainnya sebagai referensi. Namun Tuhan hanya menciptakan satu mulut untuk memberikan masukan. Lalu kenapa selama ini kita lebih banyak berbicara daripada mendengarkan.
Maka rubahlah kebiasaan kita selama ini. Banyaklah mendengarkan agar kita mampu memahami dan kurangi lah bicara agar kita tidak salah dalam penyampaian.
No comments