PROPERTY SOLO

PROPERTY SOLO

HARI IBU ADALAH TIAP HARI

Share:

Di indonesia setiap bulan desember tanggal 22 selalu diperingati sebagai "Hari IBU" merupakan peringatan atau perayaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anak maupun lingkungan sosialnya.

Perayaan ini biasanya identik dengan membebas tugaskan ibu dari tugas domestik yang sehari-hari dianggap merupakan "kewajiban" seperti memasak, merawat anak, ataupun mengerjakan urusan rumah tangga lainya.

Beberapa negara dieropa dan Timur tengah kita ketahui, Hari IBU biasanya jatuh dibulan maret. Hal itu diketahui dari sejarah berhubungan erat dengan kepercayaan mereka yang memuja Dewi Rhea istri Dewa kronus, dan ibu para dewa dalam sejaraj atau mitologi yunani kuno.

Lantas bagaimana Islam memperlakukan sosok seorang ibu?
Dalam islam kedudukan seorang ibu sangat mulia dan setiap putra-putri wajib untuk memuliakan seorang ibu, tanpa mengenal hari tertentu. Karena sebagai seorang anak kita tidak akan pernah mampu untuk membalas besarnya kasih sayang seorang ibu.

 Begitu banyak yang telah dilakukan seorang Ibu. Ibu mengandung selama 9 bulan 10 hari, berjuang melawan rasa sakit ketika melahirkan, setelahnya ia rela bangun di tengah malam mengesampingkan waktu istirahatnya untuk menyusui kita, beliau merawat ketika kita sehat apalagi saat sakit, beliau orang yang rela sakitnya kita berpindah padanya dan banyak lagi hal lainnya yang mustahil dapat kita hitung dan balas seluruh pengorbanannya.


Sebagaimana sabda Rasulullah, “Seandainya kita diberi kemampuan membayar setiap tetes ASI, tidak akan ada seorang pun yang dapat melunasi jasa Ibu seumur hidup kita”

Islam begitu mengistimewakan seorang Ibu, banyak ayat yang kita temui dalam al-Quran, salah satunya:
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang Ibu Bapaknya, Ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan,...” 
(QS. Al-Ahqaf : 15)

Bila hal ini telah dijelaskan dalam Al-Quran maka perayaan Hari ibu seharusnya tidak perlu diadakan dan identik dengan hari tertentu. Karena kita diharuskan memuliakan sosok seorang IBU setiap saat dan setiap hari., karena itu merupakan tasyabbuh.

Jika dirasa ingin memberi hadiah kepada Ibu, berilah jangan hanya pada hari-hari tertentu, sebab Allah mewajibkan kita untuk membuat bahagia orang tua kita terutama Ibu setiap hari.

Sebagaimana dikemukakan dalam sebuah hadits,

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.'” 
(HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)

Baca IBU...

#HariIbuTiapHari
@Ciamis 22 Desember 2018


No comments