PROPERTY SOLO

PROPERTY SOLO

SEPATU PAK PRESIDEN

Share:


Seorang anak lelaki datang ke toko sepatu diantar oleh bibinya. Saat itu sekitar tahun 1920-an, sepatu yang hendak dibeli tidak langsung tersedia, melainkan masih harus dibuat dulu oleh perajinnya.

Pemilik toko kemudian mengukur panjang telapak kaki si anak lelaki, lalu ia menanyakan model yang diinginkan,
"Nak, kau ingin ujung sepatu yang bulat atau yang kotak?"
Anak itu tidak menjawab. Ia bingung menentukan di antara dua pilihan itu.
"Baiklah Nak, kalau kau masih ragu, datanglah lagi besok. Siapa tahu kau sudah punya pilihan yang kau inginkan."

Esok harinya si anak lelaki datang kembali ke toko sepatu dan ia masih belum menentukan pilihannya. Bapak pemilik toko kembali menganjurkan ia pulang dan datang lagi besok.
Hari berikutnya, benar saja anak itu datang. Tetapi, ia tetap ragu mau memilih model yang mana. Kali ini pemilik toko yang mengambil keputusan,
"Begini saja Nak. Kalau kau tidak bisa menentukan pilihan, biar Bapak saja yang memutuskannya. Bapak akan pilihkan model sepatu yang cocok untukmu. Datanglah lagi besok, sepatumu pasti sudah selesai dibuat!"

Keesokanhari ketika si anak lelaki hendak mengambil sepatu yang telah selesai, betapa ia terkejut, ternyata sepatunya dibuat dengan ujung yang bulat di sebelah kiri, dan ujung yang kotak di sebelah kanan!
Ia mendapat pelajaran penting dari Bapak penjual sepatu itu, "Jangan biarkan orang lain yang menentukan keputusan untukmu!"

Anak lelaki itu kemudian tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan selalu yakin dengan keputusannya sendiri. Kelak ia berhasil menjadi presiden Amerika ke-40. Anak lelaki itu bernama Ronald Reagan.

Ternyata, dalam hidup ini kita sering membiarkan orang lain memutuskan sesuatu untuk kita, padahal hal itu belum tentu baik. Kita sering mendengarkan ucapan yang tidak perlu, bahkan membiarkan ucapan-ucapan itu menjadi kenyataan untuk diri kita sendiri.
Orang lain berkata, "Sudah tua kok belajar mengaji. Malu lah sama umur."
Yang lainnya lagi mengatakan, "Dunia bisnis itu rumit, kau gak akan sukses berbisnis."
Bahkan yang lain menyindir, "Ibu rumah tangga mana mungkin bisa menghafal Al-Quran, buat ngurus rumah saja sudah repot."


Ada benarnya juga pesan dari Richard P. Feynman yang berbunyi,
"You have no responsibility to live up to what other people think you ought to accomplish."
(Engkau tidak harus memenuhi semua penilaian orang lain tentang dirimu)

Jangan biarkan ucapan yang tidak positif dari orang lain memengaruhi hidup kita. Jangan biarkan orang lain yang menentukan keputusan untuk kita.


Cukuplah mutiara nasihat dari Imam Syafi'i berikut ini, sebagai pegangan kita saat mendengar perkataan yang tidak perlu,
إذا نطق السفيه و تجيبه، و خير من إجابته السكوت
"Jika seseorang berkomentar padamu yang tidak berguna, maka jawaban terbaikmu adalah dengan mengabaikan."

Baca : Prasangka


By @Arafat

No comments