Dikisahkan ada seekor kijang betina yang hendak melahirkan, ketika hendak melahirkan, kijang pun memutuskan untuk pergi menjauh ke tempat yang agak sunyi yang berada dipinggiran hutan dan bersebelahan dengan sungai.
Namun tidak disangka langit berubah cuacanya suara gemuruh dari langit dan tampak kilat yang menyambar ke permukaan bumi.
Hutan yang selama ini kering pun terbakar dahsyat Karena percikan api dari petir tersebut.
Tatkala kijang ini hendak pergi mencari tempat berteduh dan menoleh ke kiri, tampak seorang pemburu telah siap membidik kan senapan kearahnya.
Dan saat menoleh ke kanan, ia pun sangat terkejut ternyata ada seekor singa yang sudah siap untuk menerkamnya, untuk dijadikan santapan.
Maka tidak ada pilihan untuk kijang:
° Mati terkena senapan pemburu
° Mati dimangsa seekor singa
° Mati terbakar oleh hutan
° Mati tenggelam tatkala melompat ke sungai.
Bahaya telah siap untuk mengakhiri hidup kijang dan tampak tidak ada jalan keluar untuknya.
Lalu apa yang dilakukan kijang?
Bersedih dan merintih?
Menangis dan menjerit?
Atau ia harus berlari sementara kondisinya begitu lemah?
Atau menyerah pada keadaan?
Kijangpun akhirnya berusaha fokus untuk melahirkan bayinya karena telah mendapatkan "TanggungJawab".
Kemudian apa yang terjadi ?
Pada saat itupun kilat-kilat yang menyambar mengganggu pandangan dan fokus dari pemburu. Akhirnya senapan yang seharusnya mengenai kijang meleset dan mengenai singa. seketika singa malang itu terkapar.
Akhirnya hujan pun datang begitu deras dan memaksa pemburu untuk pergi meninggalkan hutan dan hujan pun memadamkan kebakaran dihutan.
Kijang pun melahirkan dengan selamat !.
Kita tinggalkan cerita diatas:
Barangkali kita pernah dalam kondisi seperti kijang. Segala persoalan hidup datang bertubi-tubi dari segala arah seakan tidak pernah memberikam ruang untuk kau bernapas.
Masalah datang di rumah tangga, masalah di kantor yang tidak kunjung selesai, masalah dengan anak-anak, semuanya datang bersamaan.
Seakan kau tidak bisa lagi berbuat apa-apa!
Kemudian apa yang seharusnya dilakukan?
Maka lakukan yang sanggup engkau lakukan dengan maksimal yang telah menjadi tanggung jawab sebagai makhluk hamba Allah.
Kemudian tinggalkan sisanya, karena disana masih ada Allah maha pengasih dan penyayang. Karena semua bentuk kehidupan setiap hamba Nya yang berpasrah telah diatur.
"Sungguh ia lebih menyayangi hamba-Nya melebihi kasih sayang ibu pada anaknya."
Jangan sampai kita kehilangan harapan dan iman !
Dia lah yang akan menyelesaikan semua masalahmu dan menyembuhkan luka-lukamu.
Jangan berkata, “Tuhan, aku memiliki masalah yang besar…”
Tapi katakan, “Hei masalah, aku memiliki Tuhan Yang Maha Besar !
"Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan (bagi siapa yang dikehendaki-Nya). akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui".
(Q.S Saba :36)
No comments