"Bapak dan ibu guru, tahukah mengapa saya kumpulkan Anda semua di sini?"
"Saya berencana agar sekolah kita mengadakan shalat Dhuha bersama bagi siswa yang muslim. Seminggu minimal sekali, syukur bisa lebih, misalnya setiap hari Jumat. Saya sangat berharap kepada Bapak dan Ibu bisa membantu kegiatan ini."
Demikianlah sebuah rapat kecil antara kepala sekolah bersama tiga orang guru agama di sana. Salah satu guru yang hadir saat itulah yang menceritakan kembali pada saya selesai ceramah Muharram di sekolah tersebut.
Saya cukup bahagia dan senang mendengar cerita dari beliau, jika diperhatikan sekolah mereka merupakan sekolah umum dan bukan sekolah islam.
Tahu tidak apa yang membuat saya takjub, ternyata kepala sekolah yang mencetuskan ide dan pemrakarsa adalah Non muslim!
Ternyata beliau sudah lama melakukan riset sendiri mengenai dampak dan manfaat dari shalat dhuha, dan mencari bukti-bukti kesuksesan yang nyata atas mereka yang istiqomah dalam melaksanakan shalat dhuha meskipun termasuk dalam shalat sunnah.
Berbekal dari data dan pengalaman dari mereka yang istiqomah, kepala sekolah merasa yakin dan memiliki kewajiban untuk menyampaikan dan memberikan kebiasaan yang baik kepada para siswa muslim, dimana jumlahnya lebih dari setengahnya. Harapan beliau setelah mereka lulus kelak semakin mudah meraih keberhasilan dunia dan akhirat.
Saya sambil mendengarkan cerita tersebut pikiran pun menjadi freeze, terasa otak membeku untuk sekian detik. Kok bisa orang yang bukan muslim begitu yakin dengan manfaat shalat dhuha? Saya terasa disentil oleh beliau dan sangat malu...
Meskipun saya telah melaksanan shalat dhuha dan sepertinya biasa-biasa saja. Shalat dhuha merupakan shalat yang hukumnya sunnah seperti shalat lainnya seperti witir, tahajud dan qobliah /ba'diah.
Pantas saja tidak ada dorongan dalam diri untuk "mewajibkan" diri sendiri menjaga Dhuha setiap hari. Mungkin karena kurang keyakinan dan "greget" dengan shalat istimewa ini.
Read Keutamaan shalat dhuha
Terkadang Allah memiliki cara tersendiri untuk menegur halus hambanya agar tetap istiqomah yaitu meng-hadirkan seorang non muslim yang justru memiliki antusias sangat besar terhadap shalat dhuha dari pada saya seorang muslim.
Bismillah, jangan sampai teguran Allah datang lagi berkali-kali dalam bentuk murkanya (astaghfirullah haladzim). Cukup sudah cerita sederhana ini mengubah mindset saya tentang fadhilah Dhuha yang dahsyat.
Mohon doanya ya, saya ingin sekali mulai hari ini kita semua bisa istiqomah sebagai Pejuang Dhuha hingga akhir hayat. Bismillah.
No comments