PROPERTY SOLO

PROPERTY SOLO

IMAGINATION

Share:

Sabtu dan pagi merupakan hari dan waktu untuk keluarga, Weekend adalah jadwal untuk pulang ke bandung, dan diwaktu ini selain memanfaatkannya untuk berolahraga dan juga berkunjung ke rumah mertua, kebenaran ada lokasi yang sangat bagus dan berdekatan rumah mertua Spot jabar yang berada dikawasan Arcamanik.

Suasananya cukup asri, nyaman dan enak untuk jogging. Saat kali pertama mencoba jalur yang melingkari bagian terluar area tersebut. Saya menghitung jaraknya lebih dari waktu turun dari halte trans Jakarta sampai rumah dijakarta (1.5Km)

Yaaa, ini merupakan kesempatan buat saya untuk menambah porsi olah raga. Setiap lari di spot jabar, target saya harus sanggup satu kali putaran!

Alhamdulillah, ternyata setelah membuat target dan memaksakan diri untuk target tercapai, dan mulai sejak itu saya selalu mencapai target. Rasanya ada rasa kebanggaan dan kepuasan tersendiri setiap saya berhasil mencapainya.

Sampai suatu hari, secara tidak sengaja istri bercerita kepada kakak perempuannya dan ternyata kakak perempuan hampir tiap hari biasa jogging disana selesai subuh bersama mertua. Dengan mimik yang datar, ia mengatakan biasanya sebanyak empat putaran! Paling minimal pun jika sedang ada keperluan, setidaknya target tiga putaran!

Tanpa mampu menutup perubahan wajah saya setelah mendengarnya. Empat putaran! Seorang ibu rumah tangga yang usianya 7 tahun lebih tua dari saya sanggup empat putaran!

Kemudian otak saya ber imajinasi. Begitu kerdilnya diri ini yang hanya memasang target satu putaran. Tak heran hasilnya pun tidak akan pernah lebih dari satu putaran karena saya membatasi kemampuan saya.

Ternyata ada orang lain yang memasang target lebih tinggi dan ia pun berhasil mencapainya. Jadi benarkah kemampuan seseorang tergantung pada penentuan target yang akan ia capai sesuai dengan imajinasinya?

Teringat akan kutipan Aristoteles "Limits exist only in the mind"
Batas kemampuan itu hanya ada dalam pikiran.

Maka dari itu, hati-hati dengan apa yang kita pikirkan. Karena jika seseorang sanggup melakukan sesuatu, maka pasti sesuatu itu bisa dilakukan pula oleh orang lain. Terkecuali jika seseorang tersebut sudah duluan berimajinasi dan memasang target bahwa dirinya tidak mampu. Jadi menurut kalian sebenarnya yang membatasi kemampuan diri sendiri itu siapa?


No comments