mungkin itu sebabnya. dada terasa sesak, terhimpit seperti susah bernafas. Terkadang mulut hendak berteriak sekuat tenaga agar beban hidup pergi. Terkadang pula ingin menangis tapi tidak tahu apa yang harus ditangisi.
Merasa raga dan jiwa seperti dalam penjara melebihi se ekor burung yang berada dalam sangkar yang terbuat dari EMAS. dan yang lebih mengerikan semua yang terlihat dan dilakukan seolah-olah salah semua didepan pandangan mata.
Bukan..bukan.. bukan masalah hartamu yang sedikit, bukan masalah wajah mu yang tidak menawan, bukan pula sebab apa yang kau mau tidak menjadi milikmu. berapa banyak orang-orang yang menggenggam dunia ini tapi tidak pernah merasakan ketenangan, kedamaian dan bahagianya kehidupan. Tapi kita kadang berpikir duniawi yang mereka dapat menyempurnakan hidup mereka? ya itu tergantung dari sudut pandang kita mengenai ketenangan, kedamaian dan bahagia.
Tapi adakah kemiskinan yang paling miskin melebihi kemiskinan jiwa?
Jiwa yang gersang akan iman dan islam?
Jiwa yang jauh akan Rabb Nya selaku Penciptanya ?
Jiwa yang tidak pernah luluh ketika mendengar ayat-ayat Alquran dibacakan?
Sadar atau tidak bahwa sudah cukup jauh seseorang dari Tuhan nya ini merupakan hukuman atas dosa-dosanya?
Tuhan merindukan air mata tangis hamba Nya ketika dulu diawal berhijrah terasa hangat dan menenangkan segela bentuk kesusahan sebagai wujud rasa sayang kepada hamba Nya.
Wahai diri barangkali ini sudah saatnya kembali kepada sang Maha Pencipta, Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Untuk bermunajad memohon ampunan atas segala dosa-dosa yang telah diperbuat dan kembali bertaqwa Kepada Allah Azza Wa Jalla
No comments